Hari ini,hari pertama Rytie masuk sekolah lagi di kelas yang baru,di kelas XI IPA. Dan hari ini Rytie juga ngeMOSin adik-adik kelasnya bersama teman-teman OSISnya. Di hari pertama sekolah,dia ga bisa langsung ke kelasnya karena harus ngurusin adik-adik kelasnya. Tetapi sahabatnya,Anastasia sudah menyediakan tempat untuknya supaya mereka bisa 1 bangku.
Tiga hari telah berlalu dan sebelum adik-adik kelasnya resmi menjadi siswa SMA St Maria Monica,mereka harus mengumpulkan surat-surat cinta ke kakak-kakak OSIS yang mereka kirim. Rytie sudah yakin kalau dia ga akan dapat surat cinta dari adik kelasnya. Tetapi di saat rapat terahir dan voting angket kakak-kakak OSIS,
“Tie,ini ada surat buat lo. Belum gw buka kok,baru lihat nama lo doang.” ujar kak Freddy,kakak kelasnya.
“Oh,iya kak. Makasih yaa kak.” ujar Rytie
Rytie pun membuka surat dan membacanya. Di dalam surat itu tidak ada nama pengirimnya,hanya tanda tangan dengan huruf depan “T”. Ya,ada sedikit rasa penasaran di dalam diri Rytie tetapi dia ga mau terlalu ambil pusing biar Tuhan dan waktu ang menjawabnya.
Di saat jam istirahat tiba-tiba teman sekelasnya,
“Tie,nanti gw ke rumah lo yaa??” ujar Sherly.
“Em,boleh. Tapi tumben,mau ngapai??” tanya Rytie dengan curiga.
“Ya gapapa,pengen main aja sama ade Tata.” jawab Sherly dengan terbata-bata.
“Oh ya udah. Pintu rumah gw selalu terbuka untuk siapa aja.” ujar Rytie santai.
Sepulang sekolah tiba-tiba di halaman depan sekolah,
“Tie,sorry yaa gw ga jadi ke rumah lo nanti sore.” ujar Sherly.
“Lho kenapa?” tanya Rytie.
“Eeemm,soalnya ga ada yang anterin.” jawab Sherly terbata-bata.
“Oh ya udah,gapapa.” jawab Rytie santai.
“Sorry yaa.” ujar Sherly.
Di malam hari,tiba-tiba Rytie dapat sms dari orang yang Rytie kenal. Awalnya Rytie menanggapinya dengan baik-baik dan menanyakan siapa yang mengirim sms kepadanya. Tapi menurut Rytie,lama-lama si pengirim sms nyeselin sehingga Rytie pun marah.
Di sekolah,Rytie selalu melihat Sherly ke kelas X.3 ngobrol sama 2cowok,1 rambutnya agak berantakan dan seragam ga rapi,satunya badannya agak lebih pendek. Awalnya Rytie ga peduli tapi lama-lama Rytie merasa ada sesuatu yang aneh di antara mereka bertiga,apalagi Sherly. Dia selalu menyatakan bahwa dia tau siapa pengirim surat cinta itu. Lama-lama Rytie risih dengan ucapan Sherly dan sms-sms dari orang yang Rytie ga kenal. Dia pun berusaha mencari sendiri siapa pengirim surat cinta itu.
Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-63 akan tiba. Para OSIS telah rapat dan menentukan acara apa saja yang akan diadakan dalam memperingati HUT RI yang ke-63. Ada lomba paduan suara,menggambar bahkan ada karnaval,semua siswa wajib terlibat dalam karnaval tersebut. Awalnya Rytie ga mau ikut,karena dia bingung mau memerankan siapa dalam karnaval tersebut. Tetapi Bu Susi,wali kelasnya memaksa dan memilih dia untuk jadi pemain tenis,Rytie pun tidak bisa berbuat apa-apa.
Suatu hari,di jam istirahat Rytie tampak galau,
“Cha,lo kenapa?” tanya Davin yang selalu memanggil Rytie,”Icha” karena wajah Rytie mirip dengan Icha,teman gereja Davin.
“Gw agak curiga sama Sherly. Kayaknya dia punya hubungan sama orang yang suka sms gw malam-malam.” ujar Rytie.
“Em,coba lo pinjem HP Sherly lihat di kontaknya trus lo cocokin nomer orang yang suka sms lo. Tapi kira-kira lo udah tau belum siapa yang sms lo malam-malam?” tanya Davin.
“Perkiraan gw sih Terry,anak kelas X.3.” jawab Rytie.
“Ya udah,lo coba lihat kontaknya sana.” ujar Davin.
Di saat Sherly dan teman-teman yang lain sedang latihan paduan suara untuk persiapan lomba paduan suara dalam rangka HUT RI yang ke-63. Rytie ga boleh ikut lomba karena dia panitia sebagai sie dokumentasi.
“Sher,gw pinjem HP lo yaa? Boleh?” tanya Rytie.
“Iya,tapi jangan buka-buka sms yaa.” ujar Sherly.
“Siip.” ujar Rytie.
Rytie pun membuka kontak HP Sherly dan melihat nama ‘Terry’. Ternyata benar yang selama ini Rytie curigai. Saat itu pun Rytie bilang sama Sherly bahwa dia sudah tau siapa pengirim surat cinta itu. Sherly pun memberitahu sedikit tentang Terry. Sepulang sekolah,
“Karnavalnya nanti sore kan?” tanya Sherly.
“Iya. Tapi gw bingung mau berangkat sama siapa?” tanya Rytie.
“Tenang,nanti lo bisa berangkat sama Terry.” jawab Sherly santai.
Beberapa hari setelah karnaval..............
Sepulang sekolah,
“Tie,temenin gw dong ke rumah Fidy. Ya,mau yaa?” ajak Sherly.
“Em,ya udah deh. Jangan lama-lama yaa.” jawab Rytie.
“Siip.” ujar Sherly.
“Eh,tapi kita naik apa?” tanya Rytie.
“Tenang,kita naik motor Fidy. Gw yang bawa kok.” jawab Sherly.
“Trus Fidy naik apa?” tanya Rytie.
“Oh,dia mah gampang. Dia sama Terry.” jawab Sherly santai.
Di rumah Fidy,Rytie ngerasa asing dan sendiri. Sherly yang lama-lama menyadari,
“Tie,sini kok diem aja.” ujar Sherly.
“Eh,iya.” ujar Rytie sambil tersenyum dan menghampiri Sherly.
“Nih Rytie,temen gw dari SMP. Dia tuh orangnya emang gitu. Cuek,pendiem kalo sama orang yang ga dia kenal. Tapi kalo udah kenal,ramenya minta ampun,suka gila sendiri.” ujar Sherly.
“Apa sih lo Ly??” ujar Rytie dengan sedikit kesal.
“Eh iya,di hari terakhir MOS lo berdua ngisi angket buat kakak-kakak OSIS ga??” tanya Sherly ke Terry dan Fidy.
“Isilah kak.” ujar Terry.
“Lo pilih OSIS ter-apa ke Rytie??” tanya Sherly.
“Gw sih pilih ter...,ter... dan ter...(isi sendiri yaa,aku lupa hihihi).” Ujar Fidy.
“Sama gw juga,em sama OSIS termanis dan pendiem .” ujar Terry.
“Iya Tie?? Ada yang milih lo itu??” tanya Sherly.
“Iya,malah ada yang tergalak juga. Tapi perasaan gw ga banyak ngomong kok di bilang tergalak yaa?” ujar Rytie.
Di saat mereka ngobrol-ngobrol dan Rytie pun mulai akrab dengan Terry dan Fidy. Tiba-tiba Rytie ngerasa pusing dan tiduran di kasur adiknya Fidy. Dan di saat Rytie tiduran menghadap tembok,tanpa di sengaja Terry juga lagi tiduran di kasur Fidy. Mereka pun bertatapan muka dan di situlah mereka mulai ada rasa jatuh cinta pandangan pertama. Mereka jadi sama-sama salting dan berusaha mengalihkan ke yang lain.
Semenjak itu,Rytie dan ketiga temannya jadi sering bersama,main di rumah Fidy sepulang sekolah. Tetapi lama-lama orangtua Rytie merasa Rytie berubah. Rytie jadi suka pulang sore. Orangtua Rytie merasa penyebab semua itu karena ketiga teman Rytie,terutama Sherly. Karena apa?? Ya memang,Rytie dekat dengan Sherly dari SMP tapi ga sedekat itu. Begitu Rytie dekat banget sama Sherly,Rytie berubah drastis. Sebenarnya menurut isi hati Rytie saat itu,dia pengen banget bebas,pulang sore,curhat-curhatan sampai hatinya plong. Setiap kali Rytie di tegur orangtuanya,orangtua Rytie selalu melarang dia untuk bermain dengan ketiga temannya itu. Rytie membantah,dia suka pulang sore karena kemauan dia sendiri. Setiap kali Terry selalu mengajaknya untuk segera pulang tapi Rytie ga mau.
Karena Rytie selalu pulang sore,beberapa hari Rytie di larang pergi kemana-mana. Pulang sekolah langsung pulang ke rumah kecuali kalo ada bimbel,bimbel selesai langsung pulang di jemput Bang Samin,orang kepercayaan orangtuanya yang sudah 11tahun lebih bekerja di rumah Rytie. Ternyata diam-diam di belakang Rytie,Sherly suka menjelek-jelekkan Rytie di depan Terry. Untung Terry ga langsung percaya begitu saja terhadap omongan Sherly. Dia berusaha sendiri untuk mengenal Rytie lebih dalam lagi. Dengan sering smsan,antar Rytie pulang bahkan main ke rumah Rytie,berkenalan dengan keluarga Rytie dan main dengan dik Tata,adik Rytie yang paling kecil. Dari situ hubungan mereka berdua makin akrab dan bersahabat serta perasaan Terry makin sayang terhadap Rytie.
Ternyata diam-diam,ada anak SMP yang suka sama Terry dan mereka sudah saling kenal karena rumah mereka berdekatan. Anak SMP itu juga kenal dengan Sherly. Dia memanfaatkan keadaan,supaya bisa lebih dekat dengan Terry. Anak SMP itu suka deket-deketin Terry dengan sifat manjanya.
(bersambung)